Monday 29 August 2011

beres-beres berhadiah

H-1 lebaran Idul Fitri 1432 Hijriah.
H-1 buat saya selalu identik dengan kegiatan "clean-up your room".
lagi anteng beres-beres, tiba-tiba nemu selembar kertas. Setelah dibaca ternyata isinya puisi.
di bawahnya tertulis bulan dan tahun; Januari 2004.
kalau dihitung, berarti puisi ini ditulis waktu umur saya 15 tahun, sekitar kelas 2 SMP kali ya.
puisinya sederhana sih (dan tanpa judul), tapi kaget aja bisa nemu karya sendiri, 7 tahun lalu.
dan sempet bikin saya melongo karena isinya kurang lebih 'menyinggung' nasib saya saat ini. haha.


ini isinya:

sesekali ia melirik ke arahku

sambil terus mengobrol, dan entah sudah berapa lama ia menghabiskan banyak topik yang sebenarnya tak ada arah dan tujuan

beberapa saat kemudian, ia melirikku lagi
masih belum tersadar berapa banyak waktu yang sudah ia buang hari ini
bahkan kemarin, kemarin lusa, dan hari-hari sebelumnya.

Aku,
hanya saksi bisu, yang selalu setia melingkari tanganmu,
mengisyaratkan setiap detik dan menit-mu
tak bisa teriak, hanya menanti sadarmu.

Aku,
adalah jarum waktumu yang tak bisa mengulang
apalagi menghentikan langkahku,
di saat kau sesali 24 jam yang tak berguna


ACHIE, Januari 2004