"aaaaaaa very merry unbirthday to you! to me!," said March Hare when they were in the tea party (a very merry unbirthday song--Alice in Wonderland).
***
dulu, saya gak terlalu ngerti makna dari "unbirthday" atau "unbirthday gift". saya menilai itu terlalu naif. ketika seseorang memutuskan untuk tidak merayakan hari ulang tahun--siapa pun, sebagai hari yang spesial sampai-sampai harus dirayakan. saya yakin, gak bakal ada satu pun orang yang berani nolak ketika dapet hadiah atau kue saat hari ulangtahunnya. meski, dengan menerimanya, berarti seseorang itu harus kehilangan semangat "unbirthday".
tapi, sekarang saya paham. makna dari "unbirthday" tidak sesempit itu. semangat "unbirthday" justru lebih 'semarak' ketimbang "birthday". dengan "unbirthday" seseorang boleh menganggap bahwa setiap hari adalah spesial, setiap hari adalah "hari kelahirannya", setiap hari adalah waktu yang tepat untuk membuat resolusi, dan setiap hari itu pula dia berhak bahagia. dengan begitu, angka-angka yang terus bertambah setiap tahunnya tidak jadi patokan bagi dia untuk memulai sesuatu yang lebih 'mendewasakan'.
ya, saya baru saja merasakan semangat "unbirthday" dari "unbirthday gift" yang saya dapat dari seorang teman baik. siang ini, saya mengobrak-ngabrik isi lemari buku. tiba-tiba aja saya menemukan lagi "unbirthday gift" dari teman saya itu, terselip di antara buku-buku. isinya kepingan dvd film. dan, saya pun kembali memutar film itu.
ada yang pernah tahu film "Kit Kittredge"? cerita seorang gadis berusia 10 tahun asal Cincinnati, state of Ohio, Amerika, yang bersikeras pengen jadi jurnalis. suatu hari, dia berhasil menguak kasus pencurian yang sempat mengkambinghitamkan bangsa 'hobo' di Amerika. saat itu bangsa hobo dipandang sebagai sekumpulan orang-orang miskin dan kriminal. padahal, semua itu cuma rekayasa sekomplotan pencuri agar jejak mereka gak tercium. dengan segala bukti, Kit menulis sebuah laporan investigasi dan mengirimkannya ke suratkabar, dan dimuat.
gitulah kurang lebih ceritanya. film ini 'sedikit' menyentil saya yang saat ini tengah-agak-sedikit-frustasi dengan pilihan saya menjadi mahasiswa jurnalistik. tapi, thank God! saya kembali menarik ke-frustasi-an itu, karena film ini mengingatkan masa SMP saya. waktu pertamakalinya artikel yang saya buat berhasil dimuat di koran--meskipun disampingnya terpampang foto diri ukuran besar yang sampai saat ini bikin saya gak habis pikir, "apakah korelasi antara foto penulis dengan isi artikel yang dibuat?"--dan ketagihan menulis karena merasa bangga bisa dapet uang jajan tambahan. Film ini juga mengingatkan saya pada masa SMA, waktu dengan bangganya saya jawab, "mau masuk fikom, soalnya pengen jadi penulis dan jurnalis", saat ada yang tanya, "mau masuk fakultas apa?".
and i made it!
then what? give up or face it up?
for sure, the second one.
thank you Kit Kittredge, for bring my spirit back.
regards,
with an unbirthday spirit :)
No comments:
Post a Comment