“Creativity is contagious, pass it on”—Albert Einstein
Betul.
Kreativitas memang menular, setidaknya itulah yang terus ditularkan
Van Houten dan Veenhoven. Keduanya lahir dan besar di Belanda, yang
satu dikenal dengan sebutan “bapak pemilik pabrik cokelat yang
legendaris” dan satunya lagi dikenal sebagai “bapak pemilik riset
kebahagiaan”. Meski lahir pada masa yang berbeda, namun saya rasa
keduanya memiliki kontribusi besar dalam melahirkan negara yang
berbahagia. Ya, keduanya kreatif dalam menciptakan kebahagiaan.
i choose happiness |
Pada April 2012, PBB menerbitkan World Happiness Report. Dari laporan tersebut, Belanda menempati posisi keempat dari sepuluh daftar negara paling bahagia di dunia. Saya kemudian bertanya pada seorang teman yang asli Belanda, Marjolein van Meggelen (23), “apa sih yang membuat kalian (bangsa Belanda) bahagia?”
Marjolein menjawab, “kami bahagia karena kami memiliki banyak ide. Ini mungkin alasan mengapa masyarakat yang bahagia juga merupakan negara yang kreatif. Kami sering kali melakukan aktivitas kreatif untuk menciptakan kebahagiaan.”
Itu dia kata kuncinya! Kreativitas dan
kebahagiaan itu memang diciptakan. Para
pemikir hebat telah lama menunjukkan hubungan antara kreativitas dan
kebahagiaan. Immanuel Kant menyatakan, kebahagiaan bukanlah cita-cita nalar,
melainkan imajinasi. Artinya, kita menciptakan kebahagiaan itu, dan langkah
pertama untuk mencipta sesuatu adalah membayangkannya.
Seperti kebahagiaan yang
telah diciptakan Coenraad Johannes Van
Houten sejak berabad-abad lalu. Mudah
sekali untuk mengenal Van Houten, seduh cocoa bubuk, hirup aromanya, lalu rasakan karyanya. Itulah salah
satu rumus bahagia milik Van Houten. Kita bisa mempraktikannya sambil
nongkrong di café bareng teman atau saat me time di rumah,
sesederhana itu.
a cup of happiness |
Kamu mungkin setuju, cara terbaik menenangkan diri adalah
dengan mengonsumsi cokelat, dalam bentuk apa pun. Ini bukan
kebetulan, berdasarkan riset Kraft Food, biji cokelat memang
mengandung zat kimia yang disebut Phenylethylamine, zat
inilah yang ternyata bisa membuat penikmatnya menjadi bahagia. Kini
menyeduh cokelat bukan lagi sekedar kebutuhan, tapi beralih
menjadi gaya hidup. Sampai 2006, cokelat Van Houten sudah tersebar hingga
ke 40 negara di dunia. Bayangkan, ada berapa juta orang yang
berbahagia setiap harinya?
Ruut Veenhoven |
Bahkan, seperti yang diungkapkan Eric Weiner, penulis buku
The Geography of Bliss, Veenhoven telah berhasil mengangkat
“kebahagiaan” menjadi suatu kajian studi. Kajian tersebut bisa
dipelajari di Erasmus University Rotterdam, tempat dimana Veenhoven
mengelola World Database of Happiness (WDH) miliknya. Ini
lebih menarik lagi, melalui WDH kita bisa melihat “identitas
kebahagiaan” setiap negara dan apa saja yang membuatnya tidak
bahagia. Jika Van Houten mengekspor cokelatnya untuk menebar
kebahagiaan, lain halnya dengan Veenhoven. Pria yang kini terdaftar
sebagai an extraordinary professor di North-West University
Afrika Selatan ini setiap tahunnya menggelar Konferensi Kebahagiaan
dan membuat sejumlah jurnal berjudul Journal of Happiness Studies.
Mengutip
kalimat milik Cecil B. Demille, “creativity is a drug, I cannot
live without”, cocok untuk menggambarkan kedua sosok asal
negeri kincir angin tersebut. Karena melalui kreativitas mereka,
bahagia itu diciptakan (dan ditularkan). Pass it on! :)
Sumber:
The Geographiy of Bliss by Eric Weiner
photo: tumblr.com dan http://www2.eur.nl/fsw/research/veenhoven/
No comments:
Post a Comment